Kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Dana PPNPM Mandiri Untuk Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada BKM “Artha Bhakti Adhi Guna” Desa Turirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang)

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya program pemberdayaan masyarakat yakni Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang telah digulirkan pada Tahun 2009 yang awalnya bernama Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP), PNPM Mandiri dalam proses pengucuran dananya dibantu oleh Badan Keswadayaan Masyarakat. Pada tahun 2008 sampai pada tahun 2010, lembaga ini mengalami stagnasi sehingga tidak mampu menghasilkan program maupun kegiatan yang membantu masyarakat miskin di Desa Turirejo. Padahal berdasarkan data di lapangan menunjukkan bahwa di Desa Turirejo terdapat penduduk miskin sekitar 387 kepala keluarga yang membutuhkan. Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian ini terbagi menjadi 4 aspek yakni, aspek masukan (input), dimana membahas mengenai pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat dan juga kemampuan anggota Badan Keswadayaan Masyarakat. Aspek kedua yakni, Proses, aspek ini membahas mengenai sejauh mana mekanisme Badan Keswadayaan Masyarakat dalam mengelola dana PNPM Mandiri. Dan yang ke tiga, aspek keluaran (Output), dimana aspek ini membahas mengenai hasil pemberdayaan masyarakat, dan aspek yang keempat adalah faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan pada BKM ABA di Desa Turirejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat Artha Bhakti Adhi Guna dalam mengelola dana PNPM Mandiri sudah dapat dikatakan baik, hal tersebut dapat dilihat dari segi kompetensi anggota (SDM), kemampuan menampung aspirasi masyarakat, mekanisme yang terdiri dari perencanaan penggunaan dana, pemanfaatan dana, dan pertanggungjawaban penggunaan dana. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan pada BKM ABA adalah pendanaan, partisipasi masyarakat, adanya pelatihan dan tersedianya buku pedoman dan fasilitas yang lengkap, sedangkan faktor penghambat adalah alam, sikap individualis warga, dan persepsi negatif masyarakat terhadap dana pinjaman bergulir